Membangun RT/RW-NET [Simulasi Pembuatan] part 2
Contoh Simulasi kedua sebenarnya tidak berbeda jauh dengan simulasi di atas, hanya kasusnya kali ini pembangunan RT/RW-Net untuk tujuan non profit atau non profit+profit Great
Misalnya kasus seperti ini:
Saya baru lulus kuliah blom punya pengalaman kerja diperusahaan, namun selama ini saya sering main ke tempat seorang teman yang punya usaha warnet dengan koneksi ke ISP dengan radio WiFi. dari situ saya mulai belajar jaringan LAN dan WLAN. Maka timbul pikiran gimana dengan skill ini saya bisa menawarkan jasa dengan membuat proposal, mungkin lumayan hasilnya untuk biaya hidup + modal untuk nikah Nyengir
Usaha ini mencapai hasilnya ketua RT/RW setempat meminta bantuan agar saya merancang pembangunan RT/RW-Net gotong-royong swadaya beberapa donatur warga untuk warga RT/RW setempat dengan kedudukan server dan tower di Kantor RW setempat, dengan jangkauan wilayah sekitar radius 1km untuk WLAN, dan untuk jangkauan radius <100m menggunakan kabel LAN. Karena posisi tower RT/W-net berada di posisi masih dalam kota, maka koneksi ke internet broadband via ADSL sudah bisa dinikmati di wilayah ini, oleh karena itu digunkanlah dua line telepon untuk koneksi internet broadband via ADSL supya bisa disharing ke warga setempat. Untuk sementara waktu jumlah klien wireless yang kan dipasang sekitar 15 orang.
(maaf kebanyakan ceritanya)
Maka RT/RW-net yang hendak kita bangun:
1. Tower 20-25m untuk memasang AP untuk menjangkau radius wilayah 1km (sekitar wilayah RT/RW setempat)
2. Butuh AP untuk mencover wilayah radius 1 km dan dengan kabel LAN untuk jarak rumah2 yang <100m dari server. Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan:
- 1 buah AP outdoor di ketinggian 15-20m untuk menjangkau radius 1km.
- 1 buah AP indoor di dalam kantor RW (tempat server) sebagai free hotspot warga RT/RW setempat jangkauan radius <50m.
Dengan budget seperti berikut:
1. Tower triangle 5 stick @5m Rp. 1.000.000,- s/d 1.500.000,- (biaya ada yang sudah termasuk penangkal petir, ada juga yang belum) total Rp. 5.000.000,-
2. Sebuah AP untuk hotspot di kantor RW, AP di tower untuk menjangkau wilayah radius 1km. Maka yang saya butuhkan:
- 1 Radio AP WiFi indoor kelas menengah Rp. 600.000,- (sudah termasuk POE=alat untuk menumpangkan arus listrik dari adaptor radio wifi ke dalam kabel LAN)
- 1 buah radio wifi outdoor/indoor+box+antena external high gain omnidirectional 360° di ketinggian tower 15-20m untuk menjangkau jarak radius 1km. Radio wifi (Rp.550.000,-) +antena(Rp.700.000,-)= Rp. 1.250.000,-
Semua radio AP untuk kebutuhan P2MP/PTMP (Point to multi point)
3. 1 buah PC router/Routerboard sebagai router-server dengan OS mikrotik/linux Rp. 1.300.000,-
4. 1 buah PC sebagai admin/operator Rp. 2.500.000,-
5. 2 buah switch 16 port @Rp.700.000,- x 2 = Rp. 1.400.000,-
6. 1 gulungan rol kabel LAN 300m Rp. 1.000.000,-
7. 1 box RJ-45 isi 50 buah Rp.80.000,-
8. 2 buah modem/router ADSL @Rp. 300.000,- x 2 = Rp. 600.000,-
maka total budget untuk perangkat RT/RW-Net di sisi server:
- Rp. 5.000.000,-
- Rp. 600.000,-
- Rp. 1.250.000,-
- Rp. 1.300.000,-
- Rp. 2.500.000,-
- Rp. 1.400.000,-
- Rp. 1.000.000,-
- Rp. 80.000,-
- Rp. 600.000,-
-------------------+
Rp. 13.730.000,-
Ditambah dengan biaya aktivasi ISP, 2 buah line internet via media ADSL.
contoh AP dengan radio WiFi outdoor+antena external high gain omnidirectional
Model topografi server RT/RW-Net sederhana dari kasus di atas seperti berikut:
Internet----->|modem ADSL1|----------|
|
Internet----->|modem ADSL2|----->|Router|-----|switch1|-------|2 radio WiFi AP|
| |---------|PC/Laptop Admin|
|
|--------|switch2|-------|LAN (klien|
dengan topografi diatas PC/laptop admin-operator bisa meremote router maupun radio WLAN untuk mengubah settingan di dalamnya.
Sedangkan untuk budget diklien sama seperti kasus simulasi pertama:
1. Untuk klien hotspot maka hanya perlu membawa notebook-laptop dengan radio WiFi built-in ke kantor RW dan sekitarnya, klo g ada ya beli notebooknya dulu klo paling murah barunya sekitar 3,5 juta rupiah... Nyengir juga
2. Untuk klien hotspot/home personal unlimited untuk jarak hingga 1km, memerlukan sebuah pc/laptop+LAN card atau slot USB, kabel LAN secukupnya, ditambah perangkat WiFi outdoor, dengan beberapa pilihan:
- USB WLAN+box atau Radio WLAN+box (dengan antena standard gain kecil)
- USB WLAN+antena kaleng/wajanbolic/yagi
- Radio WLAN indoor+box+antena kaleng/wajanbolic/yagi/grid/parabolic
- Radio WLAN outdoor
Budget sekitar Rp. 300.000,- hingga Rp. 1.500.000,-
setelah proyek RT/RW-net gotong-royong ini selesai, si pengangguran akhirnya diminta pengurus RT/RW setempat untuk beberapa bulan ke depan menjadi admin server RT/RW-net dan diberikan upah atau gaji secukupnya .
Akhirnya dengan mata berbinar-binar say pun menyanggupinya, semoga RT/RW-net gotong-royong ini makin maju ke depannya.